Senin, 27 April 2020

SHARING ONLINE 22 April 2020, bersama Bapak Barkatullah Amin, M.A., Tema: "Membuat Latar Belakang Masalah dan Judul yang Menarik dalam Penelitian Skripsi"

HASIL SHARING ONLINE
On date           : Rabu, 22 April 2020 
Narasumber    : Barkatullah Amiin, M.A

Membuat Latar Belakang Masalah dan Judul yang Menarik dalam penelitian Skripsi

Skripsi adalah bagian dari pada tugas akhir yang harus dikerjakan bagi siapa saja yang menempuh S1, skripsi menjadi salah satu persyaratan menyelesaikan program studi. Tugas akhir itu bermacam-macam, ada yang berbentuk  laporan, tesis, ada itu observasi. Perbedaan antara skripsi dan tesis adalah, skripsi adalah tugas akhir S1 sedangkan Tesis tugas akhir S2. Kita harus mengerti dan paham tentang apa yang kita tulis. Jika kita sendiri yang menulis itu, maka kita yang seharusnya paling mengerti tentang apa yang kita tulis,  tidak hanya terpaku pada dosen pembimbing, karena mahasiswa biasanya lemah dengan argumennya, tentang judul dan lain sebagainya.

Ketika ingin membuat masalah dalam penelitian, kita harus memikirkan apa yang menjadi  keresahan dalam fenomena masyarakat, kemudian langkah selanjutnya kita membuat tema misalnya ”Disabilitas dan Agama”, dari sini kemudian kita mencari di google cendikia dan lain sebagainya, nanti akan muncul dengan tema terkait yang kita cari, setelah muncul kita bisa menjadikan judul orang lain untuk modal judul kita, setelah itu kita perkirakan judul kita akan berbunyi seperti apa atau bagaimana, nah itu berdasarkan apa yang kita cari di google cendikia dan lain-lain.

Kunci untuk mendapatkan tema atau judul penelitian yang menarik akan tetapi tidak pasaran adalah dengan cara sering membaca kajian yang terkait dengan penelitiannya, juga dengan cara meneliti dan menganalisis pradigma yang ada di masyarakat. Adapun banyak keluhan mahasiswa biasanya dengan dosen pembimbing yang terlalu sulit atau cerewet, caranya agar kita mengerti dan kita memiliki argument dalam diskusi ataupun konsultasi dengan dosen pembimbing, salah satu yang harus dipahami adalah kita harus banyak membaca, kembali membaca kajian yang terkait dengan penelitian kita. Dengan membaca, wawasan akan terbuka lebar, kita harus paham dengan apa yang kita tulis, dan ketika di tanya oleh dosen pembimbing dengan sumber yang telah kita dapatkan, kita bisa mempertahankan argument tersebut dengan hasil dari bacaan kita. 

Sebenarnya tugas dosen pembimbing hanya membimbing atau menjawab pertanyaan yang kita ajukan atas keresahan yang telah kita hadapi, jangan sampai misalnya kita tidak paham, dosen tidak mungkin paham, sedangkan kita sendiripun tidak paham dengan tulisan kita sendiri, penulisan skripsi atau proposal harus mengacu pada pedoman penulisan instansinya masing-masing, itu adalah kunci pertama bagi mahasiswa melakukan sebuah penulisan penelitian. Setelah itu adalah paprase, paprase adalah sebuah penulisan yang dilakukan oleh penulis untuk menuliskan kembali apa yang ia baca. setelah kita membaca, kita mengambil poinnya dari sebuah narasi atau kalimat yang berbeda, dan itu ditujukan supaya kita menghindari apa itu yang disebut plagiat. 

Dalam pembuatan skripsi atau proposal skripsi ada dua metode yang dapat dilakukan yang pertama dengan cara “kuanti” yang berdasarkan data statistika, dan yang kedua dengan cara “kuali” yaitu dengan hasil observasi kita ke lapangan, jadi bisa saja dengan informasi dari masyarakat dijadikan tulisan, banyak mahasiswa yang juga memiliki keluhan karena kekurangan dengan acuan atau referensi dari hasil penelitian mereka, dan hanya banyak informasi dari masyarakat setempat. Jadi ketika kekurangan acuan atau referensi buku untuk menulis, bisa saja dengan hasil penelitian atau informasi yang di dapat dari masyarakat untuk dimasukkan dalam penulisan.

Definisi oprasional seseorang itu berbeda beda, antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat di samakan, karena dalam konteks ini tergantung dengan porsinya masing-masing, dan ini juga harus berkelanjutan.

Ketika menulis sebuah penelitian, banyak mahasiswa yang terhenti di BAB I dan bingung untuk melanjutkan ke BAB selanjutnya, pemateri menjelaskan bahwasanya jika sudah mengerjakan BAB I insya Allah BAB selanjutnya jauh lebih mudah asalkan terus berusaha. Ketika mengerjakan skripsi hendaknya bertahap atau dicicil sehingga skripsi yang di anggap sebagian orang adalah hal yang menakutkan, sehingga dapat menyebabkan seorang menjadi setres, depresi, gila bahkan bunuh diri, ini karena  terlalu dipikirkan setiap saat, maka dengan cara mencicil atau sedikit demi sedikit maka itu akan jauh lebih mudah asalkan selalu istiqamah dalam mengerjakannya.
Previous Post
Next Post

post written by:

1 komentar: